Sejarah Politeknik Pos Indonesia
Didirikan pada tanggal 5 Juli 2001 berdasarkan SK Mendiknas No. 56/D/O/2001. Saat ini Poltekpos memiliki lima program studi Diploma III yaitu: Logistik Bisnis, Manajemen Pemasaran, Akuntansi, Teknik Informatika [3], Manajemen informatika, dan satu pragram studi Diploma IV yaitu Logistik Bisnis.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasional dengan program Diploma III dan Diploma IV, Politeknik Pos Indonesia mempersiapkan lulusannya untuk dapat langsung berperan dalam tugas-tugas operasional di industri. Pada dasarnya industri yang dibidik oleh Politeknik Pos Indonesia adalah industri dalam bidang bisnis, terutama menyangkut logistik dan manajemen rantai pasok (logistiks and supply chain management).
Peran Institusi pendidikan dalam mendukung sektor Logistik sangat dibutuhkan baik di tingkat nasional maupun internasional. Secara nasional, Jumlah penduduk dan posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan lalu lintas perdagangan internasional sangat membutuhkan suatu sistem logistik yang kuat untuk mendukung ketahanan nasional dan kemakmuran bangsa. Dengan posisi geografis dan potensi ekonomi serta demografisnya yang strategis sudah seharusnya Indonesia mengambil peran sebagai salah sat hub logistik global. Dalam kerangka tersebut, Politeknik Pos Indonesia menjalankan misi Tridharma Perguruan Tingginya untuk berperan dan memberikan kontribusi aktif demi kemandirian dan kemajuan Bangsa.
Berdasarkan hasil evaluasi diri, Manajemen Poltekpos menilai bawa sudah saatnya Poltekpos Indonesia melakukan akselerasi dengan memasuki program pengembangan tahap II. Program Pengambangan tahap II ini bertujuan untuk membangun keunggulan Poltekpos di tingkat nasional khususnya sebagai Pendidikan vokasional di bidang logistik dan manajemen rantai pasok dengan motto “toward national center of excellence in integrated logistik and supply chain vocational education”. Pada tahap ini program pengembangan berfokus kepada empat isu strategis yaitu relevansi, kualitas, dan akses dengan empat program strategis, yaitu:
Peningkatan relevansi Jurusan terhadap lingkungan nasional dan internasional yang ditandai dengan peningkatan mutu lulusan dan keterserapan lulusan di dunia kerja yang sesuai. Pengembangan Suasana akademik yang kondusif yang ditandai dengan terjadinya interaksi yang optimal antara dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun di luar ruang kuliah dan laboratorium, kedisplinan para sivitas akademika dalam mengikuti prosedur baku untuk operasi (standard operating procedures) yang telah ditetapkan. Peningkatan Efisiensi dan produktivitas Jurusan yang ditandai dengan penyelesaian program akademik yang tepat waktu, masa studi yang sesuai dengan masa kurikulum (6 semester), minimalisasi angka drop-out, peningkatan kualitas mahasiswa baru. Di samping itu optimalisasi pemanfaatan sumberdaya (cost conciousness) baik menyangkut sumberdaya manusia (rasio dosen mahasiswa), sumber daya fisik (tingkat utilisasi ruangan dan peralatan), maupun sumber daya uang (penekanan unit cost, penganggaran kinerja). Perluasan kesempatan akses terhadap pendidikan di lingkungan Poltekpos Indonesia bagi mahasiswa/calon mahasiswa yang memiliki potensi akademis tetapi terkendala secara ekonomi. keempat program strategis yang diamanatkan oleh Renstra tersebut menjadi landasan dalam penyusunan setiap program pengembangan, baik melalui dana pengembangan internal maupun dana eksternal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar